Suatu hari di sebuah
bengkel yang dititipkan kepada saya dan kedua teman Suatu hari di sebuah
bengkel yang dititipkan kepada saya dan kedua teman saya karena pemiliknya
sedang pergi. Beberapa hari berlalu rumah aman saja. Samp
saya karena pemiliknya
sedang pergi. Beberapa hari berlalu rumah aman saja. Sampai suatu hari terjadi
suara keras di depan rumah yang ternyata berangkas perkakas yang dibuka paksa
oleh dua orang yang tidak dikenal. Ketika itu kejadiannya jam 12 malam tepat tahun
baru 2011. Tanpa pikir panjang langsung saja kami ketempat kejadian kutemukan
bersama kawan dua orang preman besar yang laganya brangas. Mereka kepergog
mengambil perkakas bengkel obeng dan kunci inggris, langsung mereka berlaga
sedang membetulkan motor yang rusak, takut ketahuan sebagai pencuri.
Keanehan terjadi ketika
terpergog seperti itu mereka malah marah-marah tidak jelas. Katanya mereka
hendak meminjam perkakas dengan berusaha menggedor-gedor pintu tetapi tidak
dibuka-buka pintunya. Padahal sangat tidak mungkin kita bertiga dengan sekali
dengan depan pintu . Langsung saja saya bentak mereka supaya jangan mengada-ada
dan supaya minta maaf pada kami. Spontan mereka berdiri makin sangar dan
makin marah. Kedua teman saya hanya diam, melihat keadaan mereka tidak tahu
kenapa saya merasa takut. Tidak lama setelah itu ada orang pengajian yang
kebetulan tetangga lewat dan membantu, saya disuruh masuk rumah.. Ketegangan
pun mereda, tetangga mel esaikannya tanpa kekerasan. Salut untuk
tetangga, menyesaikan masalah tanpa masalah, upss kaya selogan iklan nih,,
Memang dalam proses
pendewasaan bagaimana belajar menyesaikan masalah dengan jalan damai, tapi saya
tidak terbayang jika waktu itu terjadi kontak fisik. Orang kecil seperti saya.
Tidak bisa berkelahi, tidak bisa bela diri, saya seperti itu bukan tidak ada
alasan. Memang sejak kecil saya tidak suka dengan kekerasan, berkelahi, saling
pukul, waduh,, ngga tega deh. Ada program bela diri di tempat pengajian
tapi saya ikuti dengan setengah hati. Tetapi setelah dihadapkan oleh hal
seperti itu saya jadi berniat untuk belajar bela diri. Saya lupa kalau bela
diri merupakan anjuran rosuLLullah.
"Sesungguhnya
Allah 'azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu
anak panah; orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang
menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan
Allah." Beliau bersabda: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika
kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda." (AHMAD -
16699)
Hadits di atas
menggambarkan betapa Rasulullah saw sangat menganjurkan agar seorang muslim
peduli dengan persiapan untuk berjihad di jalan Allah. Memanah dan berkuda
merupakan dua kegiatan yang terkait dengan hal itu. Dan seorang muslim perlu
memiliki semangat untuk berjihad di jalan Allah.
Bukan kita seudzon dengan
kedatangan bahaya yang datang, tapi untuk persiapan jika kejahatan datang tanpa
permisi. Walaupun ada doa penjagaan, tetapi terkadang Allah menolong umatnya
dengan logika, maksudnya ada usaha kita juga untuk belajar bela diri. Ingat
mati saat membela agama Allah, keluarga, dan diri kita sendiri adalah jihad,
dan ketika mati maka matinya dalam keadaan syahid.
Atas dasar itu saya ngin
lagi bela diri dengan serius, walaupun tidak suka kekerasan, harus berusaha
untuk bisa belajar bela diri. Tidak ada kata terlambat, insyaAllah kalau ada
niat ada jalan. Mungkin itung2 untuk olahraga, jangan biarkan lemak menumpuk di
perut dan di pipi ku
Apalagi untuk para wanita
yang rentan dengan kekerasan dan menjadi objek empuk tindak kejahatan di
jalan2. So,, yuk belajar bareng, buat rekomendasi aja belajar di persinas ASAD.
Karena silat perempuan laki-laki dan perempuan dipisah. Jadi jangan kuatir bagi
yang memakai jilbab. insyaAllah dari semua kalangan bisa diterima.ai suatu
hari terjadi suara keras di depan rumah yang ternyata
berangkas perkakas yang dibuka paksa oleh dua orang yang tidak dikenal. Ketika
itu kejadiannya jam 12 malam tepat tahun baru 2011. Tanpa pikir panjang
langsung saja kami ketempat kejadian kutemukan bersama
Keanehan terjadi ketika
terpergog seperti itu mereka malah marah-marah tidak kawan dua orang preman
besar yang laganya brangas. Mereka kepergog mengambil perkakas bengkel obeng
dan kunci inggris, langsung mereka berlaga sedang membetulkan motor yang rusak,
takut ketahuan sebagai pencuri.jelas. Katanya mereka hendak meminjam perkakas
dengan berusaha menggedor-gedor pintu tetapi tidak dibuka-buka pintunya.
Padahal sangat tidak mungkin kita bertiga dengan sekali dengan depan pintu .
Langsung saja saya bentak mereka supaya jangan mengada-ada dan supaya minta
maaf pada kami. Spontan mereka berdiri makin sangar dan makin marah.
Kedua teman saya hanya diam, melihat keadaan mereka tidak tahu kenapa saya
merasa takut. Tidak lama setelah itu ada orang pengajian yang kebetulan
tetangga lewat dan membantu, saya disuruh masuk rumah.. Ketegangan pun mereda,
tetangga mel esaikannya tanpa kekerasan. Salut untuk tetangga,
menyesaikan masalah tanpa masalah, upss kaya selogan iklan nih,,
Memang dalam proses
pendewasaan bagaimana belajar menyesaikan masalah dengan jalan damai, tapi saya
tidak terbayang jika waktu itu terjadi kontak fisik. Orang kecil seperti saya.
Tidak bisa berkelahi, tidak bisa bela diri, saya seperti itu bukan tidak ada
alasan. Memang sejak kecil saya tidak suka dengan kekerasan, berkelahi, saling
pukul, waduh,, ngga tega deh. Ada program bela diri di tempat pengajian
tapi saya ikuti dengan setengah hati. Tetapi setelah dihadapkan oleh hal
seperti itu saya jadi berniat untuk belajar bela diri. Saya lupa kalau bela
diri merupakan anjuran rosuLLullah.
"Sesungguhnya
Allah 'azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu
anak panah; orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang
menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan
Allah." Beliau bersabda: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika
kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda." (AHMAD -
16699)
Hadits di atas
menggambarkan betapa Rasulullah saw sangat menganjurkan agar seorang muslim
peduli dengan persiapan untuk berjihad di jalan Allah. Memanah dan berkuda
merupakan dua kegiatan yang terkait dengan hal itu. Dan seorang muslim perlu
memiliki semangat untuk berjihad di jalan Allah.
Bukan kita seudzon dengan kedatangan
bahaya yang datang, tapi untuk persiapan jika kejahatan datang tanpa permisi.
Walaupun ada doa penjagaan, tetapi terkadang Allah menolong umatnya dengan
logika, maksudnya ada usaha kita juga untuk belajar bela diri. Ingat mati saat
membela agama Allah, keluarga, dan diri kita sendiri adalah jihad, dan ketika
mati maka matinya dalam keadaan syahid.
Atas dasar itu saya ngin
lagi bela diri dengan serius, walaupun tidak suka kekerasan, harus berusaha
untuk bisa belajar bela diri. Tidak ada kata terlambat, insyaAllah kalau ada
niat ada jalan. Mungkin itung2 untuk olahraga, jangan biarkan lemak menumpuk di
perut dan di pipi ku
Apalagi
untuk para wanita yang rentan dengan kekerasan dan menjadi objek empuk tindak
kejahatan di jalan2. So,, yuk belajar bareng, buat rekomendasi aja belajar di
persinas ASAD. Karena silat perempuan laki-laki dan perempuan dipisah. Jadi
jangan kuatir bagi yang memakai jilbab. insyaAllah dari semua kalangan bisa
diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar