Selasa, 14 Februari 2012

jackie chan

Suatu hari di sebuah bengkel yang dititipkan kepada saya dan kedua teman Suatu hari di sebuah bengkel yang dititipkan kepada saya dan kedua teman saya karena pemiliknya sedang pergi. Beberapa hari berlalu rumah aman saja. Samp
saya karena pemiliknya sedang pergi. Beberapa hari berlalu rumah aman saja. Sampai suatu hari terjadi suara keras di depan rumah yang ternyata berangkas perkakas yang dibuka paksa oleh dua orang yang tidak dikenal. Ketika itu kejadiannya jam 12 malam tepat tahun baru 2011. Tanpa pikir panjang langsung saja kami ketempat kejadian kutemukan bersama kawan dua orang preman besar yang laganya brangas. Mereka kepergog mengambil perkakas bengkel obeng dan kunci inggris, langsung mereka berlaga sedang membetulkan motor yang rusak, takut ketahuan sebagai pencuri.
Keanehan terjadi ketika terpergog seperti itu mereka malah marah-marah tidak jelas. Katanya mereka hendak meminjam perkakas dengan berusaha menggedor-gedor pintu tetapi tidak dibuka-buka pintunya. Padahal sangat tidak mungkin kita bertiga dengan sekali dengan depan pintu . Langsung saja saya bentak mereka supaya jangan mengada-ada dan supaya minta maaf pada kami. Spontan mereka berdiri  makin sangar dan makin marah. Kedua teman saya hanya diam, melihat keadaan mereka tidak tahu kenapa saya merasa takut.  Tidak lama setelah itu ada orang pengajian yang kebetulan tetangga lewat dan membantu, saya disuruh masuk rumah.. Ketegangan pun mereda, tetangga mel esaikannya tanpa kekerasan.  Salut untuk tetangga, menyesaikan masalah tanpa masalah, upss kaya selogan iklan nih,,
Memang dalam proses pendewasaan bagaimana belajar menyesaikan masalah dengan jalan damai, tapi saya tidak terbayang jika waktu itu terjadi kontak fisik. Orang kecil seperti saya. Tidak bisa berkelahi, tidak bisa bela diri, saya seperti itu bukan tidak ada alasan. Memang sejak kecil saya tidak suka dengan kekerasan, berkelahi, saling pukul, waduh,, ngga tega deh.  Ada program bela diri di tempat pengajian tapi saya ikuti dengan setengah hati. Tetapi setelah dihadapkan oleh hal seperti itu saya jadi berniat untuk belajar bela diri. Saya lupa kalau bela diri merupakan anjuran rosuLLullah.
 "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah; orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan Allah." Beliau bersabda: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda." (AHMAD - 16699)
Hadits di atas menggambarkan betapa Rasulullah saw sangat menganjurkan agar seorang muslim peduli dengan persiapan untuk berjihad di jalan Allah. Memanah dan berkuda merupakan dua kegiatan yang terkait dengan hal itu. Dan seorang muslim perlu memiliki semangat untuk berjihad di jalan Allah.
Bukan kita seudzon dengan kedatangan bahaya yang datang, tapi untuk persiapan jika kejahatan datang tanpa permisi. Walaupun ada doa penjagaan, tetapi terkadang Allah menolong umatnya dengan logika, maksudnya ada usaha kita juga untuk belajar bela diri. Ingat mati saat membela agama Allah, keluarga, dan diri kita sendiri adalah jihad, dan ketika mati maka matinya dalam keadaan syahid.
Atas dasar itu saya ngin lagi bela diri dengan serius, walaupun tidak suka kekerasan, harus berusaha untuk bisa belajar bela diri. Tidak ada kata terlambat, insyaAllah kalau ada niat ada jalan. Mungkin itung2 untuk olahraga, jangan biarkan lemak menumpuk di perut dan di pipi ku
Apalagi untuk para wanita yang rentan dengan kekerasan dan menjadi objek empuk tindak kejahatan di jalan2. So,, yuk belajar bareng, buat rekomendasi aja belajar di persinas ASAD. Karena silat perempuan laki-laki dan perempuan dipisah. Jadi jangan kuatir bagi yang memakai jilbab. insyaAllah dari semua kalangan bisa diterima.ai suatu hari terjadi suara keras di depan rumah yang ternyata berangkas perkakas yang dibuka paksa oleh dua orang yang tidak dikenal. Ketika itu kejadiannya jam 12 malam tepat tahun baru 2011. Tanpa pikir panjang langsung saja kami ketempat kejadian kutemukan bersama
Keanehan terjadi ketika terpergog seperti itu mereka malah marah-marah tidak kawan dua orang preman besar yang laganya brangas. Mereka kepergog mengambil perkakas bengkel obeng dan kunci inggris, langsung mereka berlaga sedang membetulkan motor yang rusak, takut ketahuan sebagai pencuri.jelas. Katanya mereka hendak meminjam perkakas dengan berusaha menggedor-gedor pintu tetapi tidak dibuka-buka pintunya. Padahal sangat tidak mungkin kita bertiga dengan sekali dengan depan pintu . Langsung saja saya bentak mereka supaya jangan mengada-ada dan supaya minta maaf pada kami. Spontan mereka berdiri  makin sangar dan makin marah. Kedua teman saya hanya diam, melihat keadaan mereka tidak tahu kenapa saya merasa takut.  Tidak lama setelah itu ada orang pengajian yang kebetulan tetangga lewat dan membantu, saya disuruh masuk rumah.. Ketegangan pun mereda, tetangga mel esaikannya tanpa kekerasan.  Salut untuk tetangga, menyesaikan masalah tanpa masalah, upss kaya selogan iklan nih,,
Memang dalam proses pendewasaan bagaimana belajar menyesaikan masalah dengan jalan damai, tapi saya tidak terbayang jika waktu itu terjadi kontak fisik. Orang kecil seperti saya. Tidak bisa berkelahi, tidak bisa bela diri, saya seperti itu bukan tidak ada alasan. Memang sejak kecil saya tidak suka dengan kekerasan, berkelahi, saling pukul, waduh,, ngga tega deh.  Ada program bela diri di tempat pengajian tapi saya ikuti dengan setengah hati. Tetapi setelah dihadapkan oleh hal seperti itu saya jadi berniat untuk belajar bela diri. Saya lupa kalau bela diri merupakan anjuran rosuLLullah.
 "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah; orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan Allah." Beliau bersabda: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda." (AHMAD - 16699)
Hadits di atas menggambarkan betapa Rasulullah saw sangat menganjurkan agar seorang muslim peduli dengan persiapan untuk berjihad di jalan Allah. Memanah dan berkuda merupakan dua kegiatan yang terkait dengan hal itu. Dan seorang muslim perlu memiliki semangat untuk berjihad di jalan Allah.
Bukan kita seudzon dengan kedatangan bahaya yang datang, tapi untuk persiapan jika kejahatan datang tanpa permisi. Walaupun ada doa penjagaan, tetapi terkadang Allah menolong umatnya dengan logika, maksudnya ada usaha kita juga untuk belajar bela diri. Ingat mati saat membela agama Allah, keluarga, dan diri kita sendiri adalah jihad, dan ketika mati maka matinya dalam keadaan syahid.
Atas dasar itu saya ngin lagi bela diri dengan serius, walaupun tidak suka kekerasan, harus berusaha untuk bisa belajar bela diri. Tidak ada kata terlambat, insyaAllah kalau ada niat ada jalan. Mungkin itung2 untuk olahraga, jangan biarkan lemak menumpuk di perut dan di pipi ku
Apalagi untuk para wanita yang rentan dengan kekerasan dan menjadi objek empuk tindak kejahatan di jalan2. So,, yuk belajar bareng, buat rekomendasi aja belajar di persinas ASAD. Karena silat perempuan laki-laki dan perempuan dipisah. Jadi jangan kuatir bagi yang memakai jilbab. insyaAllah dari semua kalangan bisa diterima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar